Selasa, 24 Desember 2013

ALAT-ALAT LABOR



LAPORAN PRATIKUM ENTOMOLOGI
OLEH :
NAMA            : ANNISA FADHILLA
NIM                : 131210723
DOSEN :
1.     AIDIL ONASIS, SKM, M.Kes
2.     Dr. WIJAYANTONO, SKM, M.Kes
3.     LINDAWATI, SKM, M.Kes
INSTRUKTUR :
HANDRI MAIKA

 POLTEKKES KEMENKES RI PADANG
PROGRAM STUDI D-IV KESEHATAN LINGKUNGAN
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya,sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tentang pengenalan alat-alat praktek  Entomologi.
Laporan ini berisi penjelasan tentang alat-alat praktek Entomologi dan tata cara penggunaannya. Diharapkan makalah ini dapat membantu proses pembelajaran mata kuliah Entomologi.
Terima kasih penulis ucapkan kepada dosen pembimbing mata kuliah Entomologi  yang telah memberikan bimbingan dalam proses pembuatan laporan ini. Terima kasih juga penulis ucapkan kepada teman-teman yang telah memberikan semangat dan motivasi sehingga laporan ini dapat selesai tepat waktu.  
Penulis menyadari laporan ini belum sempurna untuk itu  penulis berharap kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan laporan di masa yang akan datang.
                                                                                                                       

Padang, 2 Oktober 2013
                                                                                                          

                                                                                                                 Penulis

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Dalam proses pembelajaran mata kuliah Entomologi tentunya kita akan sering melakasanakan berbagai praktik terutama mengenai serangga. Untuk itu sebelum praktik dilaksanakan penting mengenali alat-alat apa saja yang akan digunakan serta memehami langkah-langkah dalam pengerjaan praktik tersebut.

1.2 Tujuan Penulisan
Penulisan laporan ini bertujuan untuk mengetahui apa saja alat- alat yang  di gunakan dalam praktik mata kuliah Entomologi. Dan mengetahui bagaimana cara penggunaan alat-alat praktek beserta fungsinya. Serta membantu untuk mengetahui langkah-langkah kerja dalam pelaksanaan praktik tersebut.

1.3             Manfaat
Laporan ini diharapkan dapat bermanfaat dalam proses praktik yang akan banyak di laksanakan  kedepannya.






BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

VEKTOR
Peraturan Pemerintah No.374 tahun 2010 menyatakan bahwa vektor merupakan arthropoda yang dapat menularkan, memindahkan atau menjadi sumber penularan penyakit pada manusia. Sedangkan menurut Nurmaini (2001), vektor adalah arthropoda yang dapat memindahkan/menularkan suatu infectious agent dari sumber infeksi kepada induk semang yang rentan.
Vektor penyakit merupakan arthropoda yang berperan sebagai penular penyakit sehingga dikenal sebagai arthropod – borne diseases atau sering juga disebut sebagai vector – borne diseases yang merupakan penyakit yang penting dan seringkali bersifat endemis maupun epidemis dan menimbulkan bahaya bagi kesehatan sampai kematian.








BAB 3
PEMBAHASAN

3.1 Alat-alat
a. Identifikasi Jentik Nyamuk dan Nyamuk Dewasa
*     Petri dish
   Adalah Sebuah piring dangkal terdiri dari cover dan bagian bawah terbuat dari gelas Pyrex (dapat menahan sterilisasi panas kering) digunakan untuk mikroorganisme budaya, juga disebut piring budaya. Mungkin sekali pakai dan terbuat dari polystyrene.

*     Objek glass
Merupakan wadah untuk menaruh bagian atau sel makhluk hidup.
*     Cover glass
adalah wadah penutup yang memiiki ketebalan 5mm berfungsi untuk menghindari objek pengamatan dari kotoran dan debu.

*     Kuas Cina
Description: D:\ENTO\KUAS.jpg
 Berfungsi untuk mengeluarkan air agar tidak terjadi gelembung pada preparat.

*     Mikroskop
Berfungsi untuk mengamati sel – sel pengamatan.

*     Lup
Berfungsi untuk memperjelas pengamatan terhadap objek yang diamati , dan bukan untuk mengamati objek berukuran kecil ( tidak dapat dilihat dengan kasat mata).
Jarum dan kertas pointed

*     Jarum digunakan untuk tempat menusukkan kertas pointed dan nyamuk yang akan diamati. Kertas pointed digunakan untuk teknik finning.

*     Kutek
Digunakan untuk teknik finning.


b. Identifikasi Lalat
*     Insect net
               Berfungsi untuk menangkap serangga.
*     Fly grill adalah tempat untuk hinggapnya lalat.
Description: D:\ENTO\FG 1.jpg
merupaka tempat untuk hinggapnya lalat.

*     Counter
merupakan alat untuk menghitung berapa banyak lalat yang hinggap pada fly grill.

c. Identifikasi Nyamuk
*     Aspirator
Merupakan alat untuk menangkap nyamuk dengan cara dihisap.

*     Light trap
Merupakan sebuah perangkat besar untuk menangkap serangga terbang. Perangkat terbuat dari bahan seperti jaring.


d. Identifikasi Tikus dan Ektoparasitnya
*     Kain putih
Berfungsi melapisi nampan untuk tempat pengamatan tikus.
*     Sisir kutu
Description: E:\ENTO\sisir-kutu 1.jpg
Alat yang digunakan untuk mencari kutu atau pinjal pada tubuh tikus.

*     Petri dish
Digunakan untuk meletakkan pinjal (ektoparasit) yang akan diamati.


*     Pinset
Digunakan untuk mengambil kutu atau pinjal yang telah didapatkan.

*     Nampan
   Tempat meletakkan tikus yang akan diamati.
*     Rol atau meteran
Alat yang digunkan untuk mengukur panjang bagian-bagian tubuh tikus.



 3.2 Cara kerja
a. Identifikasi Jentik Nyamuk
*     Siapkan petri dish,ambil jentik yang sudah didapatkan.
*     Untuk mematikan jentik siram dengan air panas.
*     Letakkan jentik menggunakan pinset diatas preparat.
*     Tetesi preparat dengan air,kemudian tutup dengan cover glass.
*     Letakkan preparat pada mikroskop dan objek siap diamati.
*     Lalu catat hasil pengamatan.
b.Identifikasi Lalat
*     Letakan fly grill di lokasi-lokasi tertentu,seperti:TPA,Daerah kumuh dan lain-lain.
*     Hitung banyaknya lalat yang hinggap pada fly grill dengan menekan counter setiap kali lalat hinggap pada fly grill.
*     Jika ingin menangkap lalat yang hinggap pada fly grill,maka dapat digunakan insecnet.
c. Identifikasi Nyamuk
*     Tusuk atau pasangkan kertas pointed ke jarum hingga terletak di tengah badan jarum.
*     Olesi kutek pada kertas pointed.
*     Ambil nyamuk yang sudah mati dengan pinset,lalu letakkan di atas kertas pointed yang telah diberi kutek tadi.
*     Nyamuk siap untuk diamati dan catat hasil pengamatan.
d. Identifikasi Tikus dan Ektoparasit
*     Siapkan perangkap tikus pada tempat yang ditentukan.
*     Jika tikus telah masuk perangkap, maka tikus siap untuk di identifikasi, lalu tikus dimasukkan kedalam karung dan diberi cairan kimia yang dapat mematikan tikus tersebut dengan menggunakan kapas.
*     Setelah tikus mati, ambil tikus tersebut dan diamati diatas nampan yang telah dilapisi kain putih.
*     Letakkan tikus diatas kain putih, kemudian sisir rambut tikus untuk mendapatkan pinjal atau kutu.
*     Setelah kutu didapatkan lalu letakkan diatas petri dish.
*     Lalu amati jenis kutu tersebut.





                                                                                                  







BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas,  dapat disimpulkan bahwa alat-alat dan cara yang digunakan dalam praktik entomologi harus dapat dipahami agar proses praktik dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Cara penggunaan alat – alat tersebut harus digunakan dengan tepat, agar tidak terjadi kesalahan – kesalahan yang dapat mengakibatkan hal – hal yang tidak diinginkan, contohnya pada penggunaan mikroskop. Teknik – teknik penggunaan alat harus dilakukan dengan benar. Kemudian penggunaan dan perawatan alat -  alat praktik harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar