Rabu, 07 Mei 2014

MAKALAH TENTANG MOLARITAS DAN NORMALITAS



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Larutan disebut juga campuran yang homogen. Disebut campuran karena susunannya dapat berubah-ubah dan disebut homogen susunannya begitu seragam sehingga batas antara zat-zat yang melarut dan pelarut tidak dapat dibedakan bahkan dengan mikroskop optis sekalipun. Campuran-campuran homogen dari gas, emas dan perunggu dapat dikatakan pula sebagai larutan. Tetapi istilah larutan biasanya digunakan untuk fasa cair.
Zat-zat yang memiliki fasa padat dan gas lazimnya disebut sebagai zat terlarut (solute) sedangkan yang berfasa cair dikatakan sebagai pelarut. Suatu zat dikatakan sebagai pelarut apabila memiliki jumlah yang lebih banyak dibandingkan jumlah zat terlarut. Dalam kondisi tertentu misalnya campuran antara alkohol dan air dengan perbandingan 50:50. Dari campuran tersebut sedikit meragukan untuk menentukan mana yang bertindak sebagai pelarut dan mana yang bertimdak sebagai zat terlarutnya. Dari campuran yang demikian air dan alkohol dapat dikatakan sebagai pelarut dan dapat pula dikatakan sebagai zat terlarut.
Untuk menyatakan jumlah atau banyak zat terlarut dalam suatu larutan digunakan istilah konsentrasi. Konsentrasi didefinisikan sebagai jumlah zat terlarut dalam setiap satuan larutan atau pelarut. Pada umumnya konsentrasi dinyatakan dalam satuan fisik, misalnya satuan berat atau satuan volume dan satuan kimia, misalnya mol, massa rumus, dan ekivalen. Cara menyatakan konsentrasi: molar, molal, persen, fraksi mol, bagian per sejuta (ppm), dll.

1.2  Rumusan Masalah
1.2.1        Apa yang dimaksud dengan molaritas dan normalitas, serta bagaimana contoh soal dari keduanya beserta pembahasannya ?
1.3  Tujuan
1.3.1        Untuk mengetahui apa itu molaritas dan normalitas serta contoh soal dari keduanya beserta pembahasannya.


BAB II
ISI

2.1 Molaritas
Molaritas merupakan salah satu cara untuk menyatakan kosentrasi larutan, selain molalitas, normalitas maupun fraksi mol. Molaritas menyatakan jumlah mol zat yang terlarut dalam satu liter larutan. Molaritas dilambangkan dengan notasi M dan satuannya adalah mol/liter (James E. Brady, 2000).

Rumus yang digunakan untuk mencari molaritas larutan sebagai berikut :
M  =    g      x  1.000
                     Mr              V

Dengan :
M = molaritas (mol/liter)
V = volume larutan (liter)
g = massa zat terlarut (gram)
Mr = massa molekul relatif zat terlarut

Contoh soal :
1.      Tentukan molaritas larutan yang dibuat dari 2 gram NaOH (Mr = 40) yang dilarutkan ke dalam air sampai volumenya menjadi 500 mL!

Penyelesaian :
Massa zat terlarut (NaOH) = 2 gram
Volume larutan = 500 mL
Mr NaOH = 40


2.      Berapa massa NaOH 0,1 M yang dibutuhkan untuk melarutkan 500ml liter air ?

Penyelesaian :
Molaritas = 0,1M
Volume = 500L
Mr = 40

M  =  _g_    x    1000
          Mr             V
 0,1=  _g_    x   1000
          40            500
Gram = 2 gram

2.2 Normalitas
Normalitas menyatakan jumlah mol ekivalen zat terlarut dalam 1 liter larutan.
Untuk asam, 1 mol ekivalennya sebanding dengan 1 mol ion H+.
Untuk basa, 1 mol ekivalennya sebanding dengan 1 mol ion OH-.
Antara Normalitas dan Molaritas terdapat hubungan : N = M x valensi


a.       Asam
BE =    ­Mr
        Sisa ion H+

b.      Basa
BE =  Mr
        Sisa ion OH-
BE = bobot ekuivalen


Rumus yang digunakan untuk mencari Normalitas larutan sebagai berikut :
N  =       g              1.000
                 Mr/sisa ion               V

Dengan:
N = normalitas (mol/liter)
V = volume larutan (liter)
g = massa zat terlarut (gram)
Mr = massa molekul relatif zat terlarut

Contoh Soal :
1.      Berapa massa yang dibutuhkan untuk melarutkan H2C2O4 . 2H2O (Mr = 126) 0,1 N dalam volume 500L ?

Penyelesaian :
Volume = 500 L
Normalitas = 0,1 N
Sisa ion H+ = 2
Mr = 126

BE  =  Mr/sisa ion H+ = 126/2 = 63

N    =  _g_   x    1000
            BE            V
0,1  =  _g_   x    1000
            63           500
Gram = 3,15 gram



BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Konsentrasi merupakan cara untuk menyatakan hubungan kuantitatif antara zat terlarut dan pelarut.
Menyatakan konsentrasi larutan ada beberapa macam, di antaranya:
a.       Molaritas (M) : jumlah mol zat terlarut dalam 1 liter larutan.
b.      Normalitas (N) : jumlah mol ekuialen zat terlarut dalam 1 liter larutan.
c.       Persentase : jumlah gram zat terlarut dalam untuk 100ml larutan.
d.      PPM : jumlah mg zat per 1 liter larutan






 
DAFTAR PUSTAKA

Afimazhar. 2013. “Molaritas dan Normalitas”.  http://afimazhar.blogspot.com/2013/08/molaritas-molalitas-dll.html. Diakses pada tanggal 30 Maret 2014.
Maulana, Puri. 2013. “Pengertian Molaritan, Rumus, Beserta Contoh Soal”. http://perpustakaancyber.blogspot.com/2013/07/pengertian-molalitas-m-rumus-contoh-soal.html. Diakses pada tanggal 30 Maret 2014.
Retna, 2013. “Normalitas”. http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-smk/kelas_x/konsentrasi-larutan-2/. Diakses pada tanggal 30 Maret 2014.
Zulfikar, 2011. “Molaritas dan Normalitas Kimia”. http://smankha.blogspot.com/2011/11/molaritasmolalitas-dan-normalitas-kimia.html. Diakses pada tanggal 30 Maret 2014.


1 komentar: