BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme yang
berukuran sangat kecil dan hanya dapat diamati dengan menggunakan mikroskop.
Mikroorganisme terdapat dimana-mana. Interaksinya dengan sesama mikroorganisme
ataupun organsme lain dapat berlangsung dengan cara yang aman dan menguntungkan
maupun merugikan.
Mikroorganisme
di dunia ini ada yang menguntungkan dan ada juga yang merugikan. Mikroorganisme
yang menguntungkan dapat kita manfaatkan untuk kepentingan kesejahteraan hidup
manusia. Akan tetapi, banyak juga mikroorganisme yang tidak menguntungkan kita
yaitu dengan menyebabkan terjadinya penyakit pada tubuh manusia. Salah satu
mikroorganisme yang dapat menyebabkan atau menginfeksi manusia adalah Mycrobacterium tuberculosis. Bakteri ini
dapat mengakibatkan penyakit tuberculosis pada manusia. Tuberculosis itu
sendiri merupakan salah satu penyakit mematikan dan berbahaya di dunia.
Tuberculosis
merupakan penyakit berahaya ke-3 yang menyebabkan kematian di dunia setelah
penyakit kardiovaskuler dan penyakit saluran pernapasan, dan merupakan nomor
satu dari golongan penyakit infeksi. Saat ini tuberculosis disebabkan oleh
bakteri Mycrobacterium tuberculosis.
Bakteri ini dapat menginfeksi sepertiga papulasi dunia, setiap detik ada satu
orang yang terinfeksi tuberculosis, tetapi hanya bakteri yang aktif yang menyebabkan orang menjadi sakit. Setiap
tahunya sekitar 4 juta penderita tuberculosis paru menular di dunia, ditambah lagi penderita
yang tidak menular. Hal ini menggambarkan setiap tahun di dunia akan ada
sekitar 8 juta penderita tuberculosis paru, dan ada sekitar 3 juta orang meninggal setiap tahunnya akibat penyakit
ini.
Sampai
hari ini, penyakit TBC masih menempatkan Indonesia dalam tiga besar negara
dengan jumlah penderita terbanyak. Pada umumnya kegagalan pengobatan TBC
terjadi disebabkan terapi yang terputus karena pasien merasa sudah sembuh.
Kendala lainnya sering timbul adalah lamanya waktu pengobatan. Obat untuk TBC
harus dimakan sedikitnya enam bulan. Sementara biasanya setelah makan obat dua
bulan, pasien malas meneruskan pengobatan karena merasa sembuh dan tidak merasa
gejala lagi. Padahal kalau pengobatan berhenti ditengah jalan, maka bukan saja
penyakitnya tidak sembuh dengan tuntas, tetapi juga mengakibatkan bakteri TBC
menjadi kebal terhadap obat yang digunakan. Ketiadaan biaya malah seseorang
tidak berobat tidak mengetahui program pemerintah yang menggratiskan obat TBC
di seluruh Puskesmas di Indonesia. Penyakit ini sering dianggap enteng oleh
penderita karena masih bisa bekerja seperti biasa, namun tanpa disadari
keparahan panyakit yang semakin meningkat sebanding dengan perjalanan waktu dan
menurunnya daya tahan tubuh. Penanganan TBC masih terus menjadi tantangan besar
untuk para tenaga kesehatan. Untuk
memutuskan rantai penularan perlu pula mendapati perhatian lintas
sektoral karem berkaitan dengan faktor sosial budaya dan tempat hunian. Namun
pada dasarnya penyakit TBC bisa disembuhkan secara tuntas apabila pasien
mengikuti anjuran tenaga kesehatan untuk minum obat secara teratur dan rutin
sesua dengan dosis yang dianjurkan. Selain itu diperlukan juga kepedulian dan pengawasan dari tenaga kesehatan untuk
mengawal perkembangan terapi pasien. Penyebab TBC memang bukan bakteri biasa,
karena itu diperlukan konsistensi dan kepatuhan pasien dalam menjalani terapi
untuk mancapai hasil terapi yang optimal.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :
1.1.1
Apakah Mycobacterium tuberculosis itu dan bagaiman klasifikasi, morfologi,
serta etiologi dari Mycobacterium tuberculosis?
1.1.2
Penyakit apa yang ditimbulkan akibat infeksi Mycobacterium tuberculosis dan bagaimana
gejala yang terjadi apabila seseorang telah terinfeksi Mycobacterium tuberculosis ?
1.1.3
Invasi Mycobacterium
tuberculosis serta riwayat terjadinya tuberculosis?
1.2
Tujuan
Tujuan
penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui :
1.2.1
Definisi, klasifikasi, etiologi dan
morfologi dari Mycobacterium tuberculosis
1.2.2
Penyakit yang timbulkan akibat
infeksi Mycobacterium tuberculosis dan
gejala yang terjadi apabila seseorang telah terinfeksi Mycobacterium tuberculosis
1.2.3
Invasi Mycobacterium tuberculosis serta riwayat terjadinya
tuberculosis.
BAB
II
ISI
2.1
Definisi, Klasifikasi, serta Morfologi Mycobacterium
Tuberculosis
Mycobacterium
tuberculosis adalah bakteri patogen yang dapat
menyebabkan penyakit Tuberculosis. Mycobacterium tuberculosis pertama kali dideskripsikan pada 24
Maret 1882 oleh ilmuwan berkebangsaan Jerman yang bernama Robert Koch. Mycobacterium tuberculosis termasuk
dalam bakteri kompleks Mycobacterium tuberculosis.
Gambar.
Koloni bakteri M. Tuberculosis
Klasifikasi
Ilmiah dari Mycobacterium tuberculosis
diantaranya :
Kingdom
: Bacteria
Filum : Actinobacteria
Ordo : Actinomycetales
Sub
ordo : Corynebacterineae
Famili : Mycobacteriaceae
Genus : Mycobacterium
Spesies : Mycobacterium
tuberculosis
Mycobacterium tuberculosis dapat
diklasifikasikan sebagai bakteri parasit fakultatif intraseluler yang ditransfer melalui udara, TBC
muncul di paru-paru bagian atas pertama.
is gram-positive and nonspore-forming (North 2004).Tuberculosis
adalah bakteri gram positif dan nonspore pembentuk.
Meskipun
Mycobacterium dapat diberi pewarnaan seperti bakteri lainnya, namun apabila
diberi warna dengan zat warna basa, warna tersebut tidak dapat dihilangkan
dengan alkohol, meskipun telah diberi iodium. Karena hal tersebut, Mycobacterium tuberculosis termasuk
dalam bakteri tahan asam atau Basil Tahan Asam (BTA). Dalam pewarnaannya
terlihat menyerupai manik-manik atau seperti tidak terwarnai merata.
Mycobacterium tuberculosis
lebih resistan terhadap faktor kimia bila dibandingkan bakteri lain, karena
sifat hidrofobik pada permukaan selnya dan pertumbuhannya yang cenderung
berkoloni.
Mycobacterium
tuberculosis tidak menghasilkan kapsul atau spora,
tidak bersimpai dan dinding selnya terdiri dari peptidoglikan dan DAP.
Kandungan lemaknya sekitar 60%. Kandungan lemak pada dinding sel Mycobacterium tuberculosis berhubungan
dengan arabinogalaktan dan peptidoglikan terdapat di bawah arabinogalaktan.
Dari struktur tersebut dapat menyebabkan menurunnya permeabilitas dinding sel,
dimana akan mengurangi efektivitas dari antibiotik. Molekul yang terdapat dalam
dinding sel Mycobacterium yang disebut dengan Lipoarabinomannan, mempunyai
peran dalam interaksi diantara inangn dan patogen, sehingga Mycobacterium tuberculosis mampu
bertahan hidup dalam makrofag. Dinding sel yang tebal dengan kandungan zat
lilin pada Mycobacterium tuberculosis
berperan dalam pembentukan fase atau formasi granoluma atau bintil yang dapat
dilihat pada hasil rontgen paru-paru.
Mycobacterium
tuberculosis berbentuk batang lurus dan ada juga
yang agak bengkok, mempunyai panjang sekitar 1 sampai 4
µ dan lebar 0,2 sampai 0,8 µ. Mycobacterium tidak selalu ditemukan dalam bentuk berkelompok
tetapi juga dapat ditemukan dalam bentuk sendiri.
Sifat-sifat biakan dari
Mycobacterium tuberculosis terdiri
dari :
1.
Mycobacterium
tuberculosis termasuk bakteri yang bersifat aerob,
dimana dalam proses metabolismenya membutuhkan ketersediaan oksigen.
2.
Pertumbuhan dari Mycobacterium tuberculosis relatif lambat, yaitu waktu generasinya
sekitar 2 sampai 6 minggu, sedangkan kemunculan dalam bentuk koloni pada
pembiakannya sekitar 2 sampai 6 minggu.
3.
Pertumbuhan dari Mycobacterium tuberculosis terjadi pada
suhu optimal yaitu pada suhu 37˚C dan Ph optimum sekitar
6,4 sampai 7.
4.
Mycobacterium
tuberculosis mampu tumbuh subur dalam biakan atau
eugonik. Perbenihannya dapat dilengkapi dengan penambahan telur, gliserol,
kentang, daging atau asparagin.
5.
Berkembang biak dengan cara membelah
diri setiap 16 sampai 20 jam.
6.
Mycobacterium
tuberculosis bersifat parasit terhadap inangnya.
Mycobacterium
tuberculosis tahan terhadap desinfektan kimia dan
juga pengeringan. Meskipun demikian, apabila Mycobacterium tuberculosis berada pada suhu 60˚C selama 20 menit dan pada
suhu 100˚C
dengan waktu yang lebih singkat, bakteri tersebut akan mati. Saat Mycobacterium terkena sinar
matahari, biakan kuman akan mati dalam waktu sekitar 2 jam. Pada dahak, Mycobacterium tuberculosis mampu
bertahan sekitar 20 sampai 30 jan meskipun terkena sinar matahari. Kuman akan
mati oleh iodii, etanol 80% dan fenol 5%.
Bakteri Mycobacterium tuberculosis berbentuk batang langsing, lurus, dengan
berdiameter 0,2-0,6 µm dengan panjang 1,5-3 µm, bercabang membentuk huruf X, Y,
Z, atau berbentuk filament. Bakteri
ini bersifat aerobik, non-spora, tahan asam, non motil, bersifat Gram (+).
Mikobakteria dapat tumbuh lebih cepat pada pH 6.0 dan 8.0. Dalam jaringan tubuh
kuman ini dapat dormant, tertidur lama selama beberapa tahun. Berdasarkan sifat
pertumbuhan pada media, kuman ini dibedakan atas 3 tipe, yaitu: Tipe human
pathogen tergadap manusia, kera, anjing, dan babi. Tipe Bovis patogen terhadap
sapi, kuda, babi, kambing, anjing, kucing, manusia, dan kera. Tipe avian
patogen terhadap bangsa burung, sapi, dan babi.
2.2 Penyakit yang ditimbulkan akibat
infeksi Mycobacterium tuberculosis
2.2.1 Pengertian penyakit Tuberculosis
Penyakit yang
disebabkan karena infeksi Mycobacterium tuberculosis
atau Basal tahan asam adalah penyakit TBC. Penyakit TBC terutama menyerang pada
daerah parenkim paru-paru. TBC juga disebabkan oleh bakteri kompleks Mycobacterium tuberculosis. Bakteri
kompleks Mycobacterium tuberculosis
meliputi Mycobacterium Tuberculosis, Mycobacterium bovis, Mycobacterium africanum,
Mycobacterium microti, dan Mycobacterium
canettii.
Selain merusak paru-paru, Mycobacterium tuberculosis dapat
mengenai sistem saraf sentral atau meningitis, sistem lympatic, sistem
sirkulasi atau miliary tuberculosis, sistem genitourinary, tulang dan sendi.
Penderia penyakit Tuberculosis paru akan mengalami malnutrisi dengan berat
badan hanya sekitar 30 sampai 50 kg terutama pada orang dewasa. Kondisi daya
tahan tubuh yang sangat rendah pada penderita Tuberculosis paru akan
menimbulkan Mycobacterium tuberculosis
berkembang biak
2.2.2 Cara
Penularan dan Gejala
Ada beberapa cara penularan
penyakit TBC, diantaranya :
1. Secara
langsung, seperti:
- Berbicara
berhadapan
- Air
born/percikan air ludah
- Udara
bebas (dalam satu kamar)
2. Secara
tidak langsung atau melalui alat-alat yang tercemar basil, seperti:
- Melalui
makanan dan minuman
- Tidur
- Sapu
tangan
-
Mandi
Ada beberapa gejala yang ditemukan
pada penderita Tuberculosis diantaranya
:
1. Batuk-batuk
kurang lebih selama 2 minggu
2. Keluar
mukus/ dahak kurang lebih 2 minggu
3. Anoreksia/
nafsu makan menurun
4. Badan
lemah, letih dan cepat lelah
5. Dada
terasa sakit
6. Sering
terjadi febris, temperature naik
7. Hiperpireksia
kurang lebih 2 minggu
8. Bila
sudah berat akan terjadi Carvene dan batuk darah
9. Kadang
terjadi dispnoe sampai cyanosis.
10. Dengan
pemeriksaan Laboratorium:
- Leukosistosis
- Hb
turun/anemia
- LED
meningkat/tinggi
- Eritrosit
menurun jika kronis
- Sputum
BTA+
- Faeses/urine
basil positif
11. Pemeriksaan
Radiologi menunjukkan adanya kesan :
- Koch
Pulmonal aktif
- Adanya
jaringan parut/ fibrosis
-
Gambaran keruh
Seseorang yang terinfeksi Mycobacterium tuberculosis akan memiliki
pertahanan untuk melawan perkembangan bakteri. Sehingga bakteri menjadi inaktif
namun bakteri akan tetap tinggal di dalam tubuh penderita. Hal ini yang disebut
dengan Latent Tuberculosis.
Ciri-ciri penderita Latent
Tuberculosis diantaranya:
1. Tidak
mengalami gejala TBC
2. Tidak
merasa sakit
3. Tidak
dapat menyebarkan bakteri Tuberculosis
4. Biasanya
pada PDD test memberikan hasil positif
5.
Selain itu dapat mengalami perkembangan
menjadi active tuberculosis jika tidak diterapi.
Apabila tidak
diterapi, penderita mengalami penurunan daya tahan tubuh, sehingga
mengakibatkan Latent tuberculosis yang akan berkembang menjadi active
tuberculosis. Active
Tuberculosis merupakan keadaan dimana sistem kekebalan tubuh penderita tidak
mampu untuk melawan bakteri tuberkulosis yang ada di dalam tubuh, sehingga
mengakibatkan infeksi terutama pada bagian paru-paru
Active tuberculosis mempunyai
gejala seperti :
1. Batuk
berkepanjangan selama 3 minggu atau lebih
2. Nyeri
dada akan menyebabkan pernafasan terganggu.
3. Batuk
berdahak atau berdarah
4. Penurunan
berat badan
5. Demam
menggigil dan berkeringat pada malam hari, bahkan saat cuaca dingin pengeluaran
keringat yang berlebihan sudah menjadi hal yang biasa terjadi.
6.
Kelelehan dan kehilangan selera makan.
Apabila kehilangan nafsu makan, keadaan tubuh akan terlihat lebih kurus dan
cenderung merasa cepat lelah.
Dalam keadaan aktif, penyakit tuberculosis
membunuh sekitar 60 % dari penderita yang tidak diobati maupun tidak tidak
diterapi.
Gejala yang
timbul pada anak-anak maupun pada orang dewasa cenderung berbeda. Jika pada
penderita yang masih anak-anak yang tidak menimbulkan gejala. Tuberculosis
dapat dideteksi apabila adanya kontak dengan penderita Tuberculosis dewasa.
Sekitar 30 sampai 50 % anak yang kontak dengan penderita Tuberculosis paru
dewasa memberikan hasil uji tuberkulin positif. Pada anak usia sekitar 3 bulan
sampai 5 tahun yang bertempat tinggal serumah dengan penderita Tuberculosis
dewasa dengan Basil Tahan Asam positif, sekitar terinfeksi berdasarkan dari
pemeriksaan serologi atau pemerikasaan darah.
Pada anak-anak
yang menderita tuberculosis seringkali tidak menimbulkan gejala khusus. Gejala
utama Tuberculosis pada penderita dewasa diantaranya batuk berdahak yang terus
menerus selama 3 minggu atau lebih. Sedangkan pada anak-anak, umumnya batuk
dalam jangka waktu lam bukan karena gejala uatam Tuberculosis. Batuk lama bisa
karena manifestasi dari alergi.
Gejala umum anak-anak yang menderia
Tuberculosis diantaranya :
1. Berat
badan dibawah garis merah atau bahkan gizi buruk. Penurunan berat badan terjadi
selama 2 bulan berturut tanpa ada penyebab yang jelas.
2. Demam
lama atau berulang dengan waktu yang lam yaitu lebih dari 2 minggu tanpa
penyebab yang jelas.
3. Pembesaran
kelenjar getah bening yang tidak sakit misalnya di leher, di ketiak dan lipatan
paha.
4.
Gejala-gejala saluran pernafasan seperti
batuk kronis lebih dari 3 minggu (setelah disingkirkan sebab lain dari batuk),
nyeri dada ketika bernafas atau batuk.
Mycobacterium Tuberculosis menyebar
ke organ-organ tubuh yang lain, gejala-gejala yang timbul akan berbeda,
diantaranya :
1. Ada
beberapa gejala yang membahayakn seperti kaku kuduk, kejang, penurunan
kesadaran dan kegawatan lain misalnya
sesak nafas.
2. Gibbus,
koksitis
3.
Foto thoraks menunjukkan gambaran
milier, kavitas, efusi pleura.
Yang beresiko tinggi bisa tertular
Tuberculosis diantaranya :
1. Orang-orang
yang kontak fisik secara dekat dengan penderita Tuberculosis.
2. Orang-orang
tua.
3. Anak-anak.
4. Pengguna
psikotropika.
5. Orang-orang
bertaraf hidup rendah dan memiliki akses rendah terhadap fasilitas kesehatan.
6. Pengidap
HIV.
7. Orang-orang
yang berada di negara yang terkena epidemi Tiberculosis.
8.
Orang-orang yang sedang sakit dan turun
daya tahan kekebalan tubuhnya.
2.3 Invasi Mycobacterium tuberculosis serta riwayat
terjadinya tuberculosis
Penyebaran penyakit TBC biasanya dimulai
melalui udara yang tercemar dengan bakteri Mycobacterium tuberculosis
yang dilepaskan pada saat penderita TBC batuk. Pada anak-anak sumber infeksi
umumnya berasal dari penderita TBC dewasa. Bakteri tuberculosis ini bila sering
masuk dan terkumpul di dalam paru-paru akan berkembang biak menjadi banyak
(terutama pada orang dengan daya tahan tubuh yang rendah), dan dapat menyebar
melalui pembuluh darah atau kelenjar getah bening. Oleh sebab itulah infeksi
TBC dapat menginfeksi lcoho seluruh organ tubuh seperti: paru-paru, otak,
ginjal, saluran pencernaan, tulang, kelenjar getah bening, dan lain-lain,
meskipun demikian organ tubuh yang paling sering terkena infeksi bakteri ini
adalah paru-paru.
Saat Mycobacterium
tuberculosis berhasil menginfeksi paru-paru, maka dengan segera akan
tumbuh koloni bakteri yang berbentuk globular (bulat). Biasanya
melalui serangkaian reaksi imunologis bakteri TBC ini akan
berusaha dihambat melalui pembentukan dinding di sekeliling bakteri itu oleh
sel-sel paru. Mekanisme pembentukan dinding itu membuat jaringan di sekitarnya
menjadi jaringan parut dan bakteri TBC akan menjadi dormant
(istirahat). Bentuk-bentuk dormant inilah yang sebenarnya
terlihat sebagai tuberkel pada pemeriksaan foto rontgen.
Pada sebagian orang
dengan lcoho imun yang baik, bentuk ini akan tetap dormant sepanjang hidupnya.
Sedangkan pada orang-orang dengan lcoho kekebalan tubuh yang kurang, bakteri
ini akan mengalami perkembangbiakan sehingga tuberkel bertambah banyak. Tuberkel
yang banyak ini membentuk sebuah ruang di dalam paru-paru. Ruang inilah yang
nantinya menjadi sumber produksi sputum (dahak). Seseorang yang
telah memproduksi sputum dapat
diperkirakan sedang mengalami pertumbuhan tuberkel berlebih dan posistif
terinfeksi TBC. Adapun riwayat
terjadinya tuberculosis dapat dibagi menjadi 2 tahap yaitu tahap infeksi primer
dan pasca primer. Infeksi primer terjadi saat seseorang terpapar pertama kali
dengan kuman TB. Infeksi dimulai saat kuman TB berhasil berkembang biak dengan
cara pembelahan diri di paru-paru, yang mengakibatkan peradangan di dalam paru,
saluran limfe akan membawa kuman TB ke kelenjar limfe disekitar hilus paru, dan
ini disebut sebagai kompleks primer. Kelanjutan setelah infeksi primer
tergantung kuman yang masuk dan besarnya respon daya tahan tubuh (imunitas
seluler). Pada umumnya reaksi daya tahan tubuh tersebut dapat menghentikan
perkembangan kuman TB. Meskipun demikian, ada beberapa kuman akan menetap
sebagai kuman persister atau dormant (tidur). Kadang-kadang daya tahan tubuh
tidak mampu mengehentikan perkembangan kuman, akibatnya dalam beberapa bulan,
yang bersangkutan akan menjadi penderita Tuberkulosis.
Tahap kedua yaitu Tuberkulosis Pasca Primer
(Post Primary TB) biasanya terjadi setelah beberapa bulan atau tahun sesudah
infeksi primer, misalnya karena daya tahan tubuh menurun akibat terinfeksi HIV
atau status gizi yang buruk. Ciri khas dari lcoholosis pasca primer adalah
kerusakan paru yang luas dengan terjadinya kavitas atau efusi pleura. Penderita
penyakit tuberculosis dapat mengalami komplikasi dimana komplikasi ini sering
terjadi pada penderita stadium lanjut. Pada tahap komplikasi, bakteri dapat
menyerang beberapa organ vital tubuh, di antaranya adalah tulang, usus, otak
serta ginjal. Bakteri TBC biasanya akan berkembang biak dengan pesat saat
kondisi tubuh sedang lemah, misalnya selagi anak terkena penyakit berat. Saat
itu kekebalan tubuhnya menurun, sehingga bakteri pun leluasa menjalankan
aksinya.
BAB
III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Tuberkulosis (TBC atau TB) adalah suatu penyakit
infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Bakteri
ini merupakan bakteri basil yang sangat kuatsehingga memerlukan
waktu lama untuk mengobatinya. Bakteri ini lebih sering menginfeksi organ paru-paru dibandingkan bagian
lain tubuh manusia. Insidensi TBC dilaporkan meningkat secara drastis
pada dekade terakhir ini di seluruh dunia. Demikian pula
di Indonesia, Tuberkulosis / TBC merupakan masalah kesehatan,baik
dari sisi angka kematian (mortalitas), angka kejadian penyakit (morbiditas), maupun diagnosis dan terapinya. Dengan penduduk lebih
dari 200 juta orang, Indonesia menempati
urutan ketiga setelah India dan China dalam
hal jumlah penderita di antara 22 negara dengan masalah TBC terbesar di
dunia.
Hasil survei
Kesehatan Rumah Tangga Depkes RI tahun 1992, menunjukkan bahwa Tuberkulosis (TBC) merupakan
penyakit kedua penyebab kematian, sedangkan pada tahun 1986 merupakan penyebab kematian keempat. Pada tahun 1999
WHO Global Surveillance memperkirakan di Indonesia terdapat 583.000 penderita Tuberkulosis
/ TBC baru pertahun dengan 262.000 BTA positif atau insidens rate
kira-kira 130 per 100.000 penduduk. Kematian akibat Tuberkulosis /
TBC diperkirakan menimpa 140.000
penduduk tiap tahun.
Jumlah penderita TBC paru dari tahun
ke tahun di Indonesia terus meningkat. Saat ini setiap menit muncul satu
penderita baru TBC paru, dan setiap dua menit muncul satu penderita
baru TBC paru yang menular. Bahkan setiap empat menit sekali satu orang meninggal akibat TBC di Indonesia. Kenyataan
mengenai penyakit TBC di Indonesia begitu mengkhawatirkan, sehingga kita
harus waspada sejak dini & mendapatkan informasi lengkap tentang penyakit
TBC.
3.2
Saran
3.2.1
Perbaikan lingkungan (Pembuatan
jendela, genting kaca dan kebersihan rumah/lantai).
3.2.2
Menutup mulut waktu batuk dan tempat
khusus untuk dahak dan pembuangan dahak tidak sembarangan.
Artikelnya keren dan bermanfaat bagi banyak orang,,,di klik juga ya Artikel kesehatan terbaru
BalasHapusSiap gan, langsung meluncur
HapusGame Android
Terima kasih, tlah membantu saya lebih memahami penyakit ini.
BalasHapusArtikelnya sangat komplit sekali jadi lebih paham dengan Pengertian Mycobacterium
BalasHapusARTIKELNYA KEREN KK....SANGAT BERMANFAAT
BalasHapus